Minggu, 08 Juni 2014

Teleport - Cerpen - Fiksi



Hidup ini adalah misteri dimana terkadang semuanya terjadi begitu saja tanpa direncanakan. Seandainya kita bisa membuatnya diatur seperti yang kita suka tentu akan menyenangkan.

            Dulu ketika umur 17 tahun pas dia kelas tiga SMU, dia dulu pernah sangat mencintai seorang cowok waktu itu, tapi sayangnya ternyata hubungannya digantung saat itu, terlebih cowok itu sudah punya pacar dan cowok itu pun sangat jahat kepadanya hingga dia dipermalukan oleh teman-temannya dan Marissa saat itu merasa seperti cewek yang bodoh apalagi cowok itu adalah cinta pertamanya.

            Seandainya waktu itu dia bisa kembali lagi ke masa saat itu dia ingin mengubah masa lalunya mungkin sekarang dia sudah punya pacar yang keren dan menikah. Sudahlah masa lalu tidak mungkin akan kembali saat ini lebih baik dia segera menyongsong masa depannya.

            Sebenarnya sudah beberapa kali orang tua, kakak dan teman-temannya nanya sebenarnya selera Risa itu seperti apa? Risa pun melihat poster yang ada dinding kamarnya kalau mau jujur saat ini memang cowok ini yang jadi tipe Risa, tapi tentu saja untuk mendapatkannya dia harus bertempur melawan jutaan fasnya.

            Bagi Risa yang termasuk anak yang tertutup, cuek dan diprotektif oleh orang tua mungkin punya pacar artis seperti ini akan menjadi hal yang tidak masuk akal baginya. Artis yang bernama Lee (28) ini pasti bebas dalam menentukan hidupnya, dia bebas dari orang tuanya, dia menjadi artis seperti yang dia inginkan, lalu hangout bersama teman-teman, traveling, lalu punya fans yang banyak, tentunya kaya apalagi yang kurang. Sedangkan Risa hanyalah gadis biasa yang harus melakukan ini dan itu, tidak boleh ini dan itu, gak boleh pacaran sama sembarang cowok tapi keluarga minta dia segera punya cowok baik. Risa merasa hidupnya kurang bergairah. Kalau dia terus menjadi burung dalam sangkar begini gimana dia bisa bebas. Sebenarnya Risa pun sudah menjadi penulis skenario di perusahan rumah produksi memang dia mendapat gaji besar, tapi lingkungan sosialnya pun terbatas bagaimana bisa juga dia kenalan dengan banyak orang kalau terus seperti ini, jika terus dikekang oleh orang tuanya. Kalau seandainya dia bisa punya teleport. Ilmu yang bisa berpindah dalam sekejap pasti Risa puas banget seperti sekarang ini.
            “Ayah, kenapa aku tidak boleh menonton konser Amazing Boys di Singapore? Aku kan pergi sama teman-temanku”
            “Tetap tidak boleh… memangnya kamu pikir aman ke konser seperti itu? Kalau terjadi apa-apa gimana?”
            “Seharusnya kamu sadar Risa, justru karena kamu suka boyband-boyband kayak gini yang bikin kamu gak laku sampai sekarang. Mau sampai kapan juga kamu bermimpi?” Sindir Renni kakak Risa.
           
            Mendengar itu Risa pun langsung bergegas pergi dan masuk kedalam kamarnya dan menguncinya. Risa berusaha menahan tangis tapi tetap saja dia menangis dia pun langsung membuka jendela kamarnya sambil melihat langit, ada bulan dan bintang di atas sana.
            Risa merasa sangat sedih dan kecewa. Risa pun menghubungi teman-temannya mereka pun kecewa mendengar Risa tidak bisa hadir, mereka berncana untuk pergi besok pagi dan menonton konser Amazing Boys besok di Singapore. Dia pun teringat dengan apa yang dikatakan oleh gurunya dulu. Katanya kalau kita mau mendapat balasan kebaikan, kita harus melakukan kebaikan ke orang lain, kalau kita melakukan hal yang jahat kita pun juga akan mengalaminya juga. Oleh karena itu kalian semua harus berusaha menjadi anak yang baik agar hal-hal yang baik itu dapat menghampiri kalian.

            Risa jadi teringat berapa banyak pengorbanan yang ia berikan kepada keluarganya, cowoknya dulu, teman-temannya, karena orang tuanya protektif dia sebisa mungkin mencari pekerjaan yang tidak begitu banyak keluar rumah yaitu sebagai penulis skenario, lalu Risa pun setuju sebelumnya kuliah dekat rumah, kemudian dengan uangnya juga dia membantu melunasi hutang kakaknya, lalu Risa pun ingat bagaimana dia berusaha sebaik mungkin menjadi teman yang baik bagi temannya dulu yang ada temannya malah memanfaatkan dia dan Risa pun dibully terakhir seberapa besarpun Risa mencintai cowoknya dulu yang ada cowok itu hanya menggantung dan mempermainkannya. Sebaik apapun Risa kepada keluarganya tetap saja dia menjadi kaum terindimitasi lalu apa yang harus Risa lakukan. Kenapa meski Risa melakukan kebaikan kenapa semua rasanya seperti sia-sia yang ada ia dibalas air tuba.

            Ditambah lagi Risa pun menjadi burung dalam sangkar begini. Lengkap sudah rasanya penderitaan. Seandainya saja dia bisa teleport dia kan bisa pergi diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya dan juga kakaknya. Lalu mungkin bisa mengunjungi Lee , artis korea boyband idaman Risa sejak dulu. Risa pun merasa sangat mengantuk dan akhirnya dia pun ke tempat tidurnya dan tertidur. Seandainya bisa teleport dan disebelahku ada Lee , tentu akau menyenangkan itulah harapan dan juga doa Risa sebelum ia terlelap saat itu.

            Begitu Risa bangun, Risa merasa aneh sepertinya ada seseorang yang ada di sebelahnya. Atau mungkin perasaannya saja, sepertinya dia tadi beneran sudah mengunci kamarnya tidak mungkin ada orang lagi yang masuk. Begitu Risa membuka matanya sedikit demi sedikit. Hah? Kok kayak ada cowok didepan matanya? Apa mungkin cuman mimpi kali ya? Risa pun mengucek matanya dan dia kini yakin kayaknya memang ini cowok dan mukanya kok kayak Lee  ya. cowok manis itu pun terlihat sedang tertidur nyenyak. Risa pun segera membuka mata lebar-lebar dan melihat pemandangan sekitarnya, ini bukan kamarnya? Lebih tepat kalau dibilang ini adalah kamar hotel.  Risa melihat ada Lee  disebelahnya, gak mungkin ini cuman mimpi kan? Ini cuman mimpi kan? Risa melihat baju yang dia pakai ini beneran daster yang dia pakai pas tidur. Risa pun langsung teriak. Cowok yang lagi tidur itu pun terbangun dan dia pun kaget melihat Risa yang ada di kamarnya.
            “Si… Si… Siapa kamu? Kenapa kamu bisa masuk kamar ini? Kamu termasuk salah satu sasaeng fans ya sampai masuk ke kamarku segala” kata cowok itu dengan logat bahasa korea yang cukup fasih. Untungnya dulu Risa pernah kursus bahasa korea selama tiga tahun jadi Risa pun bisa mengerti dan berbicara.
            “A.. Aku juga enggak tahu kenapa bisa ada disini. Begitu bangun aku sudah ada di kamar ini. Jangan-jangan kamu lagi diam-diam pas aku lagi tidur kamu culik aku” Jawab Risa dengan bahasa koreanya yang sedikit terbata-bata
            “Jangan main-main yang mau culik siapa? Begitu kami kemarin berangkat dari Korea kami sampai di Singapore ini kami langsung ke kamar dan langsung tidur. Untuk persiapan konser Tidak ada waktu keman-mana yang paling aneh ya kamu kenapa bisa ada disini?”
            “A-apa? Korea? Singapore? Konser?....” Risa melihat ada majalah di atas meja dimana ada gambar personil Amazing boys dan dia mengambilnya dan membandingkan dengan cowok yang ada didepannya ini. Ternyata wajah Lee di majalah mirip sekali dengan cowok yang ada didepannya ini.
            “Lee… Kamu beneran Lee ?” Tanya Risa tidak percaya.
            “daripada itu, bisakah kamu jelaskan kenapa kamu bisa ada disini?”
            Mereka pun ngobrol, Risa berusaha menjelaskan kenapa dia bisa ada di kamar ini. Waktu itu dia marah karena tidak bisa menghadiri konser, lalu Dia pun menangis sambil tertidur dan begitu bangun dia sudah berada di kamar ini. Tapi Risa tidak mau mengatakan kalau dia sebenarnya tadi malam tidur sambil memeluk poster Lee . Kalau Lee  tahu tentu itu memalukan.
            “Astaga ternyata ada juga keajaiban seperti itu ya. Berarti kamu mungkin melakukan teleport secara tidak sadar”
            “Apa? Teleport? Gak mungkin, masa iya aku bisa melakukannya?”
            “Buktinya dari Jakarta kamu bisa sampai ke Singapore gini. Lagipula bukti yang paling kuat adalah kamu masih pakai daster bergambar bebek itu. Tapi bentar lagi sudah waktunya pagi, kamu juga harus berangkat ke rumahmu kan, terlebih kamu bilang orang tuamu protektif sekali tentu nanti jadi bingung kalau kamu tiba-tiba gak ada di kamar. Lagipula juga bentar lagi manager dan teman-temanku pada masuk kamar ini. Cepat kamu kembali lagi ke Jakarta dengan Teleport.
            “Kalau aku tahu caranya aku sudah melakukannya dari tadi” kata Risa panic.
            Tiba-tiba terdengar suara bell kamar. Lee dan Risa pun mulai bingung dan panic.
            “Kau harus berusaha dan yakin pada dirimu sendiri cepatt!!!” Lee pun langsung menggenggam tangan Risa. Risa pun digenggam erat seperti ini oleh Lee Rasanya seperti mimpi, Risa pun terlihat ngeces melihat Lee. Lee pun merasa aneh dan menaikan alisnya sebelah.
            “Risa……. Ini bukan waktunya untuk main-main” kata Lee dengan tatapan tajam dan mengernyitkan alisnya. .
            “Eh iya, sorry….. aku lagi berusaha. Teleport ke Jakarta, Teleport ke kamar di rumahku….” Risa sedang konsentrasi penuh.
            Pintu kamar Lee mulai terdengar suara manager yang memiliki kunci kamar Lee mau membuka pintunya.
            “RISAAA!!!!!!” Teriak Lee, Risa pun jadi tambah konsentrasi dan akhirnya dia pun menghilang dari kamar Lee . Lee  pun merasa lega, akhirnya Risa bisa juga teleport dan para manager dan teman-teman membernya bertanya apa yang terjadi. Lee  mengatakan tidak ada apa-apa. Lee  pun disuruh untuk siap-siap sarapan, dia pun melihat ada sebuah bantal helo kitty dan dibelakang bantal itu ada poster dirinya, Lee  pun tertawa rupanya dia tahu apa yang menyebabkan Risa bisa Teleport sampai kesini.

            Sedangkan saat ini Risa di kamarnya masih bengong di kamarnya. Dia sekarang sudah berada di kamarnya. Apa tadi itu hanya mimpi? Dia berada di kamar Lee , Risa pun mencium tangan kananya yang tadi digenggam erat oleh Lee , kayaknya masih terasa hangat genggaman tadi dan juga masih tersisa wangi parfum Lee . Masa sih? Tidak mungkin. Dan Risa mencari-cari bantal  yang dia temple poster Lee , gak ada. Kemana bantal itu? Ah, dia baru ingat kalau bantal itu kebawa sampai ke Singapore, berarti masih di kamar Lee  dong. Risa menepuk dahinya. Bagaimanapun harus dia ambil mungkin nanti pas setelah konser.

***
            Begitu Amazing Boys selesai konser, mereka pun langsung kembali ke kamar mereka masing-masing. Mereka harus segera siap-siap ganti baju dan berangkat kembali ke Korea. Lee  pun merasa ada seseorang yang ada dibelakangnya.

            “Risa ya?” Tanya Lee  sambil mengganti bajunya tanpa melihat ke belakang.
            “Iya, hehe… kok tahu. Aku datang kesini bukan mau macam-macam. Aku mau mengambil sesuatu”
            “Aku tahu kok, nih….” Lee  pun langsung melemparkan bantal itu ke Risa. Risa pun langsung menangkapnya kok kayaknya di bagian posternya Lee  ada coretan.
            “Udah kutambahkan tanda tanganku sebagai bonus”
            “Ja….jangan salah paham sebenarnya ini bukan bantalku”
            “Sudahlah ngaku saja, kamu fans ku kan? Kamu bisa teleport sampai kesini karena kamu ingin bertemu aku kan?”
            “Jangan GR. Siapa juga yang mau menjadi fansmu” kata Risa sambil menyembunyikan rasa malu dan gengsinya. Risa melihat Lee  terlihat menulis sesuatu dan memberikannya kepada Risa. Risa pun menerimanya Terlihat tulisan alamat rumah, letak posisi kamar di asrama mereka serta nomor telepon.
            “Begitu aku sampai ke korea, mampir saja kesana, ada yang aku mau minta tolong bantuanmu kalau kamu tidak keberatan. Tapi jangan lupa telepon dulu takutnya pas teleport ada orang lain lagi. Sudah ya, aku pergi dulu. Sampai ketemu di Seoul” kata Lee sambil memakai kacamata hitam dan topinya, dia pun langsung bergegas pergi. Tinggallah Risa di kamar itu sambil bengong. Tunggu? Jadi ini semua belum berakhir? Maksudnya mereka masih akan bertemu lagi? Apa ini mimpi?
***
            Tentu saja awalnya Risa merasa deg-degan untuk pergi ke korea dengan teleportnya. Apalagi dia kesana untuk bertemu dengan idolanya. Idolanya pun mengenal dia secara personal. Apa ini mimpi? Bisa jadi setelah ini hubungan mereka bisa jadi sahabat atau bahkan kekasih? Risa sudah tidak bisa membayangkan apa yang bakal akan terjadi. Risa kini yakin kalau idolanya itu sudah tiba di korea sekarang itu dia tahu lewat status twitter update, Risa mengirim sms ke Lee sambil menarik nafas dalam-dalam dan tidak lama kemudian Risa mendapat balasan sms dari Lee, Risa disuruh ke kamar Lee di apartemennya, dia bilang Risa jangan sampai salah kamar, Risa membayangkan Lee dan minta ke tubuhnya agar bisa mengantarnya sampai sana. Dan berhasil, Risa sudah berada di kamar Lee kebetulan para membernya yang lain sedang tidak ada di apartemen, Disana Risa berbicara mulai banyak dengan Lee, karena kondisi mereka saat ini sedang santai, kalau kemarin mereka gak banyak bicara itu karena kondisi mereka tidak memungkinkan saat itu.
            Lee banyak bertanya tentang Risa, kenapa Risa bisa memiliki ilmu seperti itu? Untunglah diantara semua fans hanya Risa yang bisa punya ilmu teleport seperti ini kalau ada beberapa fans punya teleport seperti Risa bisa habis dia. Risa pun tertawa mendengar kata-kata Lee. Rasanya Risa senang punya ilmu teleport pemberian dari yang diatas ini, kalau tidak punya ini bagaimana dia bisa dekat dengan idolanya seperti ini selain itu di saat-saat tertentu Risa bisa pergi ke mana saja, tanpa dicurigai oleh orang tuanya.

            Sudah beberapa hari dan minggu Risa sudah mulai banyak ngobrol dan jalan bersama Lee, tentu saja Risa menyamar dan otomatis Lee juga menyamar biar ketika mereka jalan tidak ada yang mengenali. Selama perjalanan Risa pun bertanya kepada Lee apa yang ingin Lee minta tolong darinya. Lee sebenarnya agak segan memintanya, takutnya Risa akan susah menyangupi permintaannya itu. Risa terus bertanya, akhirnya lee mengatakannya juga, Lee ingin ke villa keluarganya di Hawaii, ada barang peninggalan almarhum ibunya disana tapi selama ini Lee hampir tidak pernah kesana karena jadwalnya yang sibuk. Risa pun garuk-garuk kepala, Hawaii itu cukup jauh apa dia sanggup kalau kesana, tapi kalau Risa pikir-pikir beberapa kali Lee sudah mengajaknya jalan bahkan mentraktirnya pula memang Lee mentraktir Risa dengan tulus tapi kalau teleport ke Hawaii. Akhirnya Risa pun menyanggupi, Risa memegang tangan Lee dan minta agar Lee mau membantunya memikirkan dimana posisi villa itu di Hawaii. Mereka pun teleport ke Hawaii tentunya mereka salah tempat beberapa kali sampai nyasar, Risa pun melihat jam tangannya takut-takut kalau di Jakarta udah pagi dan nanti orang tuanya masuk kamar Risa gak ada, mana lagi akhir-akhir ini orang tua Risa curiga karena Risa suka ngantuk wajar karena dia kurang tidur, pas waktunya tidur Risa teleport ketemu Lee.
            Setelah dengan susah payah bertanya sana sini akhirnya ketemu juga letak villa di Hawaii itu, Lee dan Risa sudah berada di villa yang kosong itu, Lee segera mencari sesuatu di kamar itu dan begitu ketemu Lee merasa senang sekali, ternyata Lee mencari liontin yang berisi foto ibunya dan juga cincin ibunya. Setelah menemukannya Lee dan Risa pun jalan-jalan berdua ke pantai di Hawaii yang sedang sepi saat itu.

            “Makasih ya Risa, berkat kamu aku sudah menemukan harta karun yang aku telah lama cari selama ini. Sekarang aku ingin Tanya apa ada yang bisa aku Bantu saat ini untuk membalas kebaikanmu?” Kata Lee sambil menatap wajah Risa, Risa pun jadi teringat akan kenangan buruk dia di masa lalu, ketika dia tergila-gila mencintai seorang playboy, lalu playboy itu menggantungkan perasaannya, mempermainkannya lalu dicampakkan didepan semua orang. Kalau seandainya waktu itu Risa kembali ke masa lalu dan menggandeng cowok tampan seperti Lee seperti ini. Pasti sejarah akan berubah dan dia tidak perlu merasa sakit hati dan trauma seperti ini.
            “Ada sih, tapi itu tidak mungkin. Aku sebenarnya ketika SMA dulu mencintai seorang buaya darat yang telah mempermainkan, mencampakkan dan mempermalukanku saat itu. Kalau saja aku kembali ke masa lalu aku pasti akan berusaha untuk tidak mencintai pria itu, tapi…” belum selesai Risa menyelesaikan kata-katanya. Tiba-tiba Lee memegang tangannya dan membuat Risa terkejut.
            “Maksudnya kamu mau kembali ke masa lalu, memperbaiki trauma masa lalu itu dengan teleport? Kalau kamu mau baiklah aku akan temani kamu kesana”
            “Tidak mungkin Lee, memang sekarang kita bisa teleport ke mana saja tapi kalau ke masa lalu? Aku rasa tidak mungkin”
            “Kita tidak akan tahu gagal atau tidak kalau kita tidak mencoba, ayo… sebelum aku berubah pikiran” Lee masih tetap menggenggam tangan Risa dengan tatapan mata serius.
            “……Baiklah, aku tidak mau tahu kalau nanti gagal” Risa menggenggam tangan Lee dengan erat, Risa pun mulai konsentrasi dan memejamkan matanya mengingat kondisi kejadian saat awal dia masih dekat dengan Doni. Tiba-tiba terlihat cahaya menyilaukan dari tangan Risa dan Lee saking silaunya mereka sulit membuka mata dan kemudian tiba-tiba saja Risa sudah berada di sebuah kamar. Risa pun membuka mata dan melihat di sekelilingnya ini memang kamarnya tapi nuansanya lain, Eh.. kok di kamarnya bukan poster Amazing boys yang ada foto personil sembilang orang lengkap, tapi kok foto westlife sama backstreetboys, tunggu… berarti ini?? Risa langsung melihat cermin, astaga….. penampilan ini?? Ini adalah penampilannya sepuluh tahun yang lalu!!! Masih pake kacamata, rambut kepang, tas kuno, seragam sekolah. Risa melihat hp nya yang masih jadul lalu tanggalan kalendernya juga tahun 2003. Jam menujukkan pukul 6:30 bentar lagi dia harus berangkat ke sekolah, tapi dia bingung kemana Lee kenapa tidak ada di kamarnya. Jangan-jangan mereka lagi terpisah, aduuh… Kalau Risa bisa teleport berarti dia seharusnya bisa telepati. Risa konsentrasi dan mencoba berbicara dengan Lee, ternyata Lee memang lagi di luar tepatnya di lapangan baseball, Risa pun langsung ke sana dengan teleportnya, Risa melihat Lee sedang berada di tengah lapangan baseball dan dia berusaha bangun. Sepertinya pas Teleport Lee langsung terpisah dari Risa dan terjatuh beberapa meter ke atas lapangan base ball ini. Risa takjub juga melihat Lee, yang sepuluh tahun lebih muda, kalau tak salah Lee itu berumur 29 berarti sekarang 19 tahun, tapi wajahnya masih tetap ganteng tidak ada perubahan, hanya tinggi badan dan rambut saja yang berbeda, rambutnya yang biasanya berwarna oren sekarang berwarna hitam.
            “Kamu gak apa-apa Lee?” Tanya Risa khawatir.
            “Gak apa-apa tadi cuman jatuh sekitar dua meter. Tapi ngomong-ngomong ini penampilanmu pas sepuluh tahun yang lalu? Sebenarnya kamu manis, Risa tapi kalau penampilan kamu seperti kutu buku begini wajar kalau kamu mungkin agak dimainin sama cowok kayak gitu. Gimana kalau ubah sedikit penampilan, kepangan rambut ini dilepas saja, lalu kaca mata ini lepas saja, dan karena cuaca agak dingin kamu pake jacket ku yang warna merah ini aja, dah manis kok…. Ada lip gloss gak? Kamu oles ke bibir biar kelihatan cerah. Lalu kamu harus bisa tampil percaya diri dan merasa dirimu cantik dan pantas dihargai. Aku yakin orang kayak begitu tidak akan bisa mempermainkanmu” kata Lee sambil melepas kepangan rambut, mencopot kacamata Risa dan melepas jacketnya dan memakaikannya ke Risa. Risa pun hanya terdiam dan dia sendiri sebenarnya merasa kalau perasaannya sudah berubah, dia sangat menyukai Lee, bukan sebagai fans ke idolanya tapi lebih, padahal Risa sudah berkomit kalau dia tetap ingin menjadi teman atau sahabat Lee, tapi kalau Lee tetap baik seperti ini Risa takut kalau nanti dia akan berharap banyak.
            “Makasih Lee, aku… aku berangkat sekolah dulu ya….kamu gak apa-apa disini dulu? Soalnya aku harus belajar dulu, nanti begitu selesai sekolah aku samperin kamu deh”
            “Iya, gak apa-apa. Memangnya sekolah kamu dimana sih?”
            “Itu, gak jauh dari sini, dari pertigaan itu nanti ke kiri dan lurus itu sekolahku.
            “oke, sudah pergi sana, nanti telat masuk sekolah”
            Risa pun langsung mengangguk tersenyum dan dia pergi ke sekolahnya. Sedangkan Lee masih membenamkan kepalanya diatas rumput baseball. Sambil melihat sinar matahari diatasnya. Tak percaya rasanya dia bisa kembali ke masa sepuluh tahun yang lalu. Dia pun mengingat Risa, dan Lee pun tersenyum. Kalau Cinderella menjadi seorang putri hanya diberikan waktu sampai tengah malam lalu bagaimana dengan putri Risa ini? Akankah bisa lebih lama? Lee hanya menghela nafas panjang dan tersenyum cukup sedih.
***
            Begitu Risa masuk sekolah, semua anak-anak satu sekolah pada terkjut melihat Risa yang melepas kepangan rambutnya, selain itu Risa juga tidak memakai kacamata dan sedikit berdandan dengan memakai bedak yang tipis di wajahnya dan juga memakai lip gloss. Juga memakai jaket yang trendi dan casual berwarna merah. Hanya saja Risa tidak terlalu memperdulikan pandangan dan pendapat teman-temannya tentang penampilan barunya itu. Risa hanya memikirkan tentang Lee terus menerus. Kenapa Risa  bisa sangat mencintai Lee sampai sedalam ini? Baru kali ini Risa merasakan perasaan cinta yang dalam dan menyakitkan seperti ini.
            “Kamu cantik sekali hari ini Risa….. eh, hari ini mau fitness bareng enggak? Nanti habis fitness kita bisa jalan-jalan berdua” kata Doni sambil menghampiri Risa.
            “Terima kasih atas ajakanmu, tapi maaf aku sama sekali tidak berminat, hari ini aku ada janji” jawab Risa dengan ketus. Si bodoh ini pasti ada niat terselubung mengajaknya fitness, dia ingat sekali waktu itu Doni menawarkan pulang bareng pakai mobilnya tapi dia malah mengambil kesempatan dengan mencium Risa saat itu. Sejak saat itulah Risa jadi suka banget dengan si Doni ini.
            “jangan gitu dong, bukannya kamu suka sama aku?” Tanya Doni sambil memegang tangan Risa. Risa pun tanpa basa-basi langsung menghempaskan tangan Doni. Membuat Doni jadi tambah bingung, dia merasa aneh… rasanya waktu kemarin Doni menggoda Risa, Risa masih ada tersipu malu. Tapi sekarang begitu ketus, apa mungkin ada cowok lain? Tidak mungkin, mana mungkin ada. Kemarin dia yakin betul kalau tidak ada cowok yang mendekati Risa, kalau dia tidak bisa mendapatkan Risa maka dia kalah taruhan dari anak-anak. Itu tidak boleh terjadi.
            Selama perjalanan sampai masuk kelas dan dimulai pelajaran Risa terus memikirkan Lee, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan kalau seandainya Lee menyadari perasaannya ini? Akankah Lee menjauhinya? Tentu saja, karena Lee kan artis dunia, fans nya ada di setiap Negara di dunia ini, tidak mungkin juga dia mau pacaran dengan cewek biasa seperti dirinya yang tidak punya kelebihan apa-apa ini. Teman-teman Risa satu kelas pada melihat Risa yang kelihatan aneh sedang melamun dan memikirkan seseorang tapi mereka yakin kalau orang itu pasti bukan Doni yang duduk dibelakangnya. Sekarang sudah mau jam 12 hari ini memang pulang cepat sebelum jam 12 karena sekolah sedang ada acara, tadi Risa bingung kenapa Lee Tanya sekolahnya dimana? Jangan-jangan? Enggak mungkin…. Tiba-tiba terdengar suara keriuhan dari luar, seperti jeritan suara anak cewek. Tiba-tiba tampak sesosok pria yang berada di pintu kelas Risa.
            “Permisi, apa Risa ada disini?” Kata Lee dalam bahasa Indonesia sambil tersenyum cerah. Lee memang kelihatan tampan dimanapun dia berada dia pakai baju kemeja casual warna bir, dan celana putih. Dilihat darimanapun dia memang mencolok dan tampan. Semua anak-anak di kelas Risa pada melongo dan bengong terutama Doni yang matanya masih melotot dan mulut masih ternganga.
            “Lee…. Kamu datang? Kenapa kamu kesini?” Risa pun langsung menghampiri Lee. Bertepatan bell sekolah pun berbunyi tanda saatnya pulang sekolah. Risa pun juga tidak lupa mengambil tasnya.
            “Tentu saja untuk menemuimu, dan juga untuk melihat cowok yang bernama Doni itu” kata Lee dengan bahasa korea dan dia mengucapkannya dengan tenang tanpa merasa canggung dilihat oleh banyak anak-anak yang sedang melihat dan memperhatikan mereka berdua.
            “Tapi….. kalau kamu datang kesini berarti kita telah mengubah sejarah” kata Risa sambil menatap Lee dengan dalam, sedangkan Lee hanya tersenyum seakan dia tahu apa yang akan dia lakukan.
            “Eh.. Eh.. sejak kapan Risa bisa bahasa asing selain bahasa inggris? Itu mereka ngomong bahasa apa sih? Bahasa Cina, jepang atau korea? Itu pacar si Risa keren banget… Nemu dimana tuh? Berarti gossip kalau Risa dikadalin Doni itu bohong ya” bisik-bisik anak cewek sekelas. Risa pun seakan-akan bisa menangkap isi pembicaraan mereka. Betul, mereka datang ke sini untuk mengubah sejarah, menghilangkan trauma Risa di masa lalu.
            “Wah, Risa… kamu datang kesini membawa kejutan ya. Siapa cowok itu? Pacarmu?” Tanya Doni sambil mendekati mereka berdua.
            “Ah, dia… cowok yang kadalin kamu? Selera kamu buruk juga ya Risa? hihihi” kata Lee sambil menahan ketawa. Sedangkan Risa pasang muka masam dan terdiam menahan malu.
            “Iya… Iya… Aku tahu seleraku memang jelek” Kata Risa sambil ngambek.
            “Doni, I am Risa boyfriend, Risa.. pacarku. Mengerti? Jadi kamu jangan dekati dia lagi” kata Lee tersenyum dan tegas.
            Doni pun terlihat kesal dan pergi, tampak dia pergi ke ruangan kelas satu, sepertinya untuk menemui pacarnya. Risa pun menarik nafas lega, kalau sudah begini berarti sejarah telah berubah. Risa sudah terhindar dari traumanya dipermainkan oleh Doni. Begitu mereka pulang dari sekolah itu, mereka pun pergi ke lapangan baseball yang saat itu memang sedang sepi. Mereka pun bergenggaman tangan dan melakukan teleport kembali ke masa mereka saat ini.
***
            Sudah beberapa hari sejak saat itu, Risa merasa perasaannya tenang dan lebih senang dari yang kemarin. Entah kenapa sejak mereka mengubah sejarah itu Risa melihat catatan harian Risa yang dulu sama sekali tidak ada kalimat galau karena dia dimainin oleh Doni, selain itu perasaan sakit hati dan dendam Risa juga sudah menghilang mungkin karena dia telah mengubah sejarah. Hanya saja yang menjadi pikiran Risa adalah kenapa akhir-akhir ini Lee kelihatan begitu sibuk? Selain itu sepertinya sering melamun. Entah kenapa perasaan Risa tidak enak. Ah, sudahlah mungkin karena saat ini Lee sibuk dengan album baru selain itu dia juga kan bentar lagi mau menyiapkan konser. Risa pun sudah bertekad hari ini kalau dia akan mengungkapkan perasaannya.
            Begitu Risa menggunakan teleport ke tempat Lee, tampak Lee saat itu kelihatan bingung melihat laptopnya yang berisi artikel dan keluhan para fans. Lee pun tidak tahu apa yang harus dia perbuat kalau seandainya agency tahu masalah ini, apa yang harus dia jelaskan.
            “Aduh, Risa bikin kaget saja. Ada apa?” Tanya Lee terkejut tentu saja dia pun berusaha menyembunyikan artikel yang dia baca itu dari Risa.
            “Enggak…. Kamu lagi sibuk ya Lee? Sebenarnya ada yang ingin aku katakana” kata Risa malu-malu.
            “Ohya, kamu mau ngomong apa? Kelihatannya serius sekali dan gak seperti biasanya”
            “Iya…. Aku tahu ini kedengarannya egois, tapi kalau aku tidak jujur aku takut aku akan menyesal nantinya. Selama kita jalan seperti ini, aku merasa perasaanku ada yang aneh. Lee, sebenarnya aku…. Aku su…” Belum sempat Risa menyelesaikan kata-katanya. Tiba-tiba saja HP punya Lee berdering.
            “Maaf Risa… Bentar ya” Lee pun menerima telepon darn keluar dari kamarnya. Sedangkan Risa kelihatan malu sekali, aduuh… dia yakin kalau Lee sudah sadar dengan kata-katanya barusan, kalau Risa mengungkapkan perasaannya. Risa mendengar suara Lee yang kelihatan keras, sepertinya memang pembicaraan di telepon serius sekali, Risa pun menguping pembicaraan.
            “Sudah berapa kali aku bilang, pak. Aku sama sekali tidak ada hubungan apa-apa dengan cewek yang ada di foto itu, dia hanya temanku. Apa? Aku tidak boleh jalan lagi dengan temanku itu? Mereka mau membongkar identitas cewek itu dan melakukan ancaman terhadap temanku itu? Tapi….. gossip itu terlalu mengada-ngada” kata Lee dengan penuh emosi. Risa merasa perasaannya tidak enak. Tidak mungkin…. Jangan-jangan. Risa pun melihat laptop Lee dan itu penuh dengan email dan mention twitter dari fans yang mengatakan kalau mereka kecewa dengan Lee yang katanya pacaran dengan seorang fansnya, lalu foto dimana mereka waktu itu sedang pergi ke villa di Jeju, waktu itu Lee menunjukkan villa punya di di Jeju, memang di foto ini Risa sudah menyamar tapi di sini Lee mungkin lupa pakai masker, wig dan kacamata. Mereka pun bilang kalaupun memang pacaran seharusnya dengan cewek yang lebih cantik lagi, atau dengan artis terkenal. Menurut mereka cewek itu sama sekali tidak pantas dengan Lee.
            Risa pun langsung menangis tanpa ia sadari, kini ia tahu jawabannya. Tidak usah ia ungkapkan dia tahu apa jawabannya. Risa tahu kalau selama ini dia sudah terlalu banyak bermimpi. Ia hanya orang biasa sedangkan Lee saat ini adalah artis terkenal.
            “Maaf membuat kamu menunggu Risa, eh kamu kok menangis? Kenapa? Tadi kamu mau ngomong apa?” Tanya Lee sambil menghapus airmata Risa.
            “Tidak….. aku aku hanya mau mengucapkan selamat tinggal. Aku berencana untuk tidak menggunakan ilmu teleport ini lagi. Aku berusaha untuk menghilangkannya” kata Risa sambil tersenyum
            “Apa? Kenapa? Kamu mau kita tidak bertemu lagi?”
            “Aku selama ini sudah terlalu banyak bermimpi tanpa menyadari kenyataan. Kalau aku terus menggunakan ilmu ini, aku takut perasaanku akan semakin tersiksa dan berharap banyak padamu, Lee. Tanpa menyadari saat ini kamu berada di puncak karirmu, aku tidak mau….” Risa sudah tidak bisa menahan air mata dan kesedihannya.
            “Iya, mungkin ini yang terbaik. Karena aku juga khawatir dengan keselamatanmu, lalu betul katamu aku saat ini memang sangat sibuk dengan rekaman dan konser, serta latihan. Aku memang tidak ada waktu untuk memikirkan cinta” kata Lee terus terang dengan nada sedih. Mendengar itu Risa sangat terluka hatinya, dia pun mengerti sepenuhnya.
            “Terima kasih atas semuanya Lee, aku merasa ini akan menjadi kenangan yang berharga bagiku aku tidak mungkin akan melupakanny” kata Risa mencoba untuk tersenyum dan tidak menangis lagi.
            “Carilah pria baik yang hanya mencintai dan memperhatikanmu saja, sedangkan aku mungkin pria yang tidak baik untukmu karena aku menerima cinta dan perhatian dari semua cewek-cewek yang mencintaiku. Oh ya, Risa kamu mau kembali ke masa lalu lagi dengan teleport? Bukankah saat ini perasaanmu sangat sakit dan sedih karena aku, apa kamu mau kembali mengubah sejarah. Kalau saja kamu tidak tertidur, kalau saja kamu tidak mengucapkan permintaan itu. Mungkin kita tidak akan bertemu” kata Lee sambil menatap mata Risa dalam-dalam.
            “Tidak, aku tidak mau…… aku tidak mau mengubahnya. Walaupun saat ini perasaanku sakit dan sempat terbesit kenapa aku dari awal ngefans padamu dan juga melakukan teleport itu aku sama sekali tidak merasa menyesal. Walaupun ini menyakitkan, aku merasa saat bertemu denganmu, saat kita jalan bersama senang dan sedih itu terasa begitu berharaga. Lalu kenangan itu membuatku menjadi lebih maju dan tegar lagi daripada sebelumnya. Aku tidak menyesal dengan ini semua meskipun perasaanku tidak berbalas” kata Risa dengan penuh emosi. Lee pun langsung memeluk Risa dengan erat.
            “Sekarang kamu sudah tahu jawabannya, bukan hanya kamu saja yang menderita. Aku juga kalau mau ingin kembali ke masa lalu saat ayah dan ibuku sering memukul dan bahkan mengusirku tapi meskipun itu menyakitkan, bukan berarti mereka tidak pernah memberikan kebahagiaan, mereka sudah melahirkan, membesarkanku sampai sekarang aku sudah menjadi artis. Dan kalau hidup ini hanya dipenuhi kebahagiaan saja tanpa merasakan rasa sedih dan sakit, kita tidak akan pernah merasakan adanya tantangan dalam hidup dan selamanya kita akan menjadi orang yang lemah. Bagaimanapun juga perihnya masa lalu yang penting adalah masa sekarang dan masa yang akan datang”
            “iya, lihatlah Lee. Aku pasti akan lebih tegar lagi dan menjadi lebih bahagia lagi daripada sekarang”
            “Ya, aku juga punya pesan untukmu. Sebenarnya orang tua dan saudaramu sangat sayang kepadamu, mereka hanya tidak ingin terjadi apa-apa kepadamu. Mulai sekarang kamu belajarlah untuk terbuka dan jujur kepada orang tuamu dan tunjukkan kalau kamu adalah anak yang mandiri dan bisa melakukan apa saja sehingga mereka bisa lebih terbuka dan memberikan kamu kebebasan. Kamu juga harus lebih terbuka lagi sama laki-laki yang ingin mengenalmu lebih jauh”
            “baiklah, aku akan berusaha untuk berubah. Aku akan kembali menjadi fans biasa, jangan lupa sering-sering buka mention twittermu, siapa tahu diantara jutaan fans mu itu aku sedang mention fotoku sama cowok baru”
            “hahahaha, oke…. Aku tunggu, mention twittermu dari situ aku tahu kalau kamu baik-baik saja. Selamat tinggal Risa” kata Lee sambil memeluk erat Risa.
            “Selamat tinggal Lee, terima kasih untuk semuanya” Risa memeluk erat Lee dan sambil menangis di pelukan Lee, Risa pun melakukan teleport. Begitu Risa melakukan teleport, entah kenapa air mata Lee baru keluar sekarang. Mungkinkah dia sempat sedikit mencintai Risa? Dia pun tidak tahu.
            Akhirnya Risa pun sampai di kamarnya. Risa masih menangis tapi dia berusaha menghapus air matanya. Memang kalau dipikir sakitnya jauh lebih sakit daripada Doni, karena Risa mencintai Lee dengan sungguh-sungguh, tidak ada artis yang lebih baik dan rendah hati selain Lee selama ini.
            Risa pun teringat dengan kata-kata Lee, kalau dia tidak perlu menyesali masa lalu, yang paling penting adalah masa sekarang dan yang akan datang. Dia pun juga ingat dia harus lebih terbuka dan mandiri lagi sehingga orang tuanya percaya kepadanya dan dia harus lebih membuka diri lagi ke cowok yang mendekatinya.
            Tiba-tiba Risa pun mendapat telepon dari Rudi. Rudi termasuk salah satu temannya dari rumah produksi film, saat ini dia menjadi assisten sutradara, kemampuannya yang hebat dalam film membuat dia dipastkan nantinya akan menjadi seorang sutradara nantinya.
            “Hallo, Risa kamu lagi apa? Aku ganggu gak nih?”
            “Hai, Rudi enggak kok. Aku lagi gak sibuk. Ada apa? Kamu mau bicarakan masalah skenario sinetron yang kemarin?” Tanya Risa.
            “Bukan, hmm… kebetulan film layar lebar yang aku kerjain bersama pak Tedjo dan tim lusa mau tayang di bioskop. Kamu mau nonton bareng gak? Eh tapi kamu biasanya sibuk terus ya?” Tanya Rudi .
            “Enggak kok, aku mau….”
            “Betul kalau begitu lusa ya, aku jemput”
            “Oke… sampai ketemu lusa”
            Risa pun sekarang dapat tersenyum. Lihatlah Lee aku akan menemukan cinta sejati untuk diriku seorang, aku pasti akan membuat masa sekarang dan yang akan datang jauh lebih bahagia daripada masa laluku yang buruk. Aku sendiri yang menentukan hidupku dan menentukan apakah aku bahagia atau tidak. Tapi aku sudah memutuskan aku akan membuat hidupku jauh lebih bermakna dan bahagia daripada sebelumnya, aku sudah bukan aku yang dulu dan lemah. J

TAMAT




Senin, 02 Juni 2014

Siapakah Presiden yang terbaik buat kita?



Sebenarnya jujur ane paling males bahas ini. bukan masalah apa-apa karena di fb, path, twitter banyak banget yang update status pilihlah capres ini dan pilihlah capres itu. bukan masalah pilihannya tapi update yang hampir tiap detik dan juga menjelek-jelekan capres lain bahkan memberikan kabar-kabar yang belum ada buktinya itu yang kadang bikin gw bete. Ya udahlah biarkan saja itu,  sekarang gw mau ngupas salah satu pilihan capres yang gw suka yaitu :


Jokowi

Kenapa gw suka sama pilihan capres ini karena menurut gw beliau adalah salah satu capres yang jujur dan sederhana. Selain itu beliau termasuk orang yang terlihat memang lebih mengutamakan pekerjaan daripada keuntungan pribadi. Selain itu juga beliau tidak mengejar harta dan tidak mencoba menggali keuntungan sebesar-besarnya dengan jabatan yang dia miliki, lihat aja anaknya aja katanya usaha sendiri, padahal dengan kedudukannya sebagai gubenur DKI bisa aja dia memposisikan anaknya di jabatan yang bagus di DKI. Selain itu dia sebagai pengusaha furniture tidak pernah terlibat utang piutang, tidak seperti pengusaha lain yang mungkin lebih banyak hutangnya ketimbang hartanya :D Selain dia memang baik, rendah hati dan sederhana dia termasuk orang yang cerdas dan juga tegas. Jadi wajar kalau orang-orang lumayan banyak bersimpati kepadanya.
Banyak juga lawan poitiknya yang bingung mau menyerang dia darimana, kadang-kadang dihembuskan kabar yang gak ada buktinya. Selain itu juga dia kalau kemana-mana jarang atau hampir gak pernah terlihat naik transportasi mewah, dibandingkan lawan politiknya yang lain pake heli dan mobil mewah cuman dia aja yang kelihatan sederhana. Zaman sekarang jarang lho ada orang dikasih kesempatan untuk tampil mewah dan bergelimangan harta tapi dia tetap sederhana. makanya jujur saya simpati sama capres ini.

Meskipun begitu kita semua berharap siapapun pendukung capres kalian, tolong jangan terlalu fanatik atau mengganggu follower kalian yang lain dengan mengupdate tiap detik kasihan kan follower kalian. ibarat udah dikasih makan bakso terus tiap hari dan tiap jam dipaksa makan bakso lagi kan bosan.... oh iya terus jangan memberikan info2 yang salah dan tidak ada buktinya kalau disebarin yang ada malah jadi fitnah.

Semoga calon presiden kita yang melaju jadi presiden nanti bakal jadi presiden yang terbaik buat kita semua dan negara kita lebih sejahtera amin :)