Senin, 16 November 2015

Mini Story 4 : The ugly Duck



                                                                                     written by : camarillo happy

Di sebuah ruangan tampak ada dua orang yang sedang sibuk latihan. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Mereka tetap giat berlatih. beberapa saat mereka berdua tampak sedang terdiam dan memegang script masing-masing

"Besok kita ambil 5 scene, sekarang istirahatlah" Tasya menyuruh artisnya untuk segera istirahat karena dia tahu artisnya ini pasti akan sibuk dengan pemotretan majalah di Bali. Sedangkan artisnya, Berry hanya terdiam seakan ada sesuatu yang ingin dia katakan tapi dia masih ragu. 

"Kenapa? Apa ada sesuatu?" 

".....Sampai kapan kita terus diam-diam seperti ini"

"Kau ingin merusak karir mu sendiri. Kalau habis ini, kita gak laku lagi di industri lagi gimana?"

"…………. Aku ingin menanyakan sesuatu. Sebenarnya apa tujuanmu kerja dibidang ini?" Tanya Berry penasaran

"Aku mencintai pekerjaan ini dan aku juga tak ingin ada orang yang bernasib sama sepertiku dulu"

"Memangnya apa yang terjadi dulu?"

"Sejak dulu Aku berbeda dengan kakak dan adikku yang bersinar, dicintai siapa saja dan berprestasi pula. Sedangkan aku lebih sering di rumah sakit daripada di taman bermain. Mungkin karena itu juga ada anak-anak yang menindasku dan bersikap semena-mena karena aku pendiam, dan berbeda dengan yang lainnya. Sebaik apapun aku saat itu mereka tetap kejam padaku, termasuk dia…  Aku ingin mengubah anak-anak muda sekarang bersinar dan indah supaya mereka dicintai banyak orang dan tidak mengalami hal yang sama denganku"

Berry terdiam. seakan dia menunggu kalimat Tasya yang berikutnya. 

"Sekarang kamu mengerti kan? Sebaik apapun kita, sampai kapanpun orang-orang pasti hanya akan menilai luarnya saja, tak perduli baik ataupun tidak. Orang yang lemah dan tidak menarik akan ditindas, dan orang yang menarik dan indah akan dicintai… karena itu..."

Berry memeluk Tasya dengan erat seakan dia tidak ingin melepaskan pelukannya. Tasya yang awalnya ingin menahan tangisnya akhirnya dia lepaskan juga. luka yang selama ini ia pendam akhirnya dia tumpahkan saat ini, di pelukan orang yang paling ia sayangi. artisnya juga kekasihnya...


"Sudah cukup, aku sudah mengerti. Sejak dulu aku tahu bahwa kamu orang yang baik…..aku tahu semuanya….  Aku berbeda dengan orang yang menyakitimu. Aku selalu ada disisimu. sampai kapanpun. selamanya...." kata-kata Berry yang lembut membuat Tasya merasa tenang, bahagia. semoga dia akan selalu berada didalam dekapan ini. sebagai seorang wanita, bisa berada diperhatikan dan didekap oleh pria yang paling dia cintai adalah sebuah kebahagiaan. Tasya yakin bahwa mereka akan selalu bersama. dia akan selalu bersama anak angsa yang indah ini bersama dengan dia selamanya.


Tamat


(image from voltage - our two bed room story)

Tidak ada komentar: